Rumah Edukasi Depok
Unggul & Terpercaya dalam mendesain Program Pendidikan.
  • Indonesia
  • English
  • Home
  • Tentang Kami
  • Program Sekolah
    • Jasa Pembina Ekskul Teater dan Pantomime
    • Jasa Pembina Pramuka
    • Jasa Pembina Ekskul Lukis dan Kaligrafi
    • Jasa Pembina Ekskul MarchingBand dan Musik
    • Jasa Promosi Sekolah dan Event
  • Program Workshop & Seminar
    • Pelatihan Guru
    • Motivasi Pelajar Sekolah
    • Pelatihan LDKS
  • Kontak
  • Event
  • Artikel & Berita
  • Galeri Photo
  • Testimonial
  • Home »
  • Artikel »
  • PROFESIONALISME GURU DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
  • Blog Post

    Okt
    11

    PROFESIONALISME GURU DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN

    • Kamis, 11 Oktober 2018
    • oleh Admin
    • Kategori: Artikel Tentang Guru

    PROFESIONALISME GURU DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN

                RUMAHEDUKASIDEPOK.COM, DEPOK - Pendidikan di Indonesia saat ini belum menunjukkan  peningkatan mutu terhadap pola pikir masyarakat. Akibat dari sering bergantinya kebijakan-kebijakan dalam mengatur pola pembelajaran di sekolah, mulai dari KBK, KTSP, dll. sehingga dapat dikatakan bahwa tujuan pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa belum terealisasikan.

    img-1541297472.jpg        Pendidikan mempunyai arti membebaskan atau memerdekakan manusia dari belenggu kebodohan, kesempitan dan kepicikan dalam membangun kemampuan seseorang[1]. Adapun konsep pendidikan dalam islam adalah totalitas, mengkaji semua ayat-ayat Allah baik yang tertulis, yang wujud (faktual), maupun yang berupa sandi-sandi dengan menggerakkan semua instrument manusia untuk memahaminya[2]. Dengan adanya pendidikan, manusia memiliki daya dan upaya untuk melangsungkan hidupnya secara terorganisir sehingga dapat menjadi bangsa yang cerdas[3].

    Untuk mewujudkan bangsa yang cerdas tentu membutuhkan mediator dalam pembentukanya, seperti adanya tenaga pengajar (guru). Seorang guru haruslah profesional dalam bidangnya, jika tidak maka akan sulit untuk menjadikan bangsa yang cerdas dan produktif. Karena pendidikan adalah vital dari segalanya maka perlu adanya peningkatan dari segala aspek yang mendukungya. Tulisan ini akan memaparkan tentang pengaruh profesionalisme guru terhadap kemajuan Pendidikan.


    2. PEMBAHASAN

    A. Peran Guru Terhadap Perkembangan Anak Didik

    Sekolah merupakan tempat berlangsungnya proses belajar mengajar. Yang mana terdapat guru sebagai pengajar atau pendidik dan siswa sebagai objek yang memerlukan pendidikan untuk berkembang lebih maju. Pengertian yang terkandung dalam istilah "guru" dalam situasi yang tidak resmi adalah orang yang dalam dirinya memiliki atau dapat mewujudkan pengetahuan tertentu, baik keterampilan atau keyakinan[4].  Seorang guru baik pria maupun wanita dipandang sebagai manusia yang memikul tanggung jawab profesi penuh atas pendidikan anak-anak dan kaum remaja yang sedang menuntut ilmu dibangku sekolah[5]. Guru memang memiliki peran penting dalam proses belajar mengajar, sebab tanpa adanya guru murid akan enggan untuk belajar di lingkungan sekolah.


    img-1541297521.jpgProses belajar mengajar memiliki tujuan ideal yaitu agar bahan yang dipelajari dapat dikuasai sepenuhnya oleh murid. Hal seperti ini disebut dengan "mastery learning" atau belajar tuntas, artinya penguasaan penuh. Tujuan tersebut dapat dicapai apabila guru mampu meninggalkan kurva normal sebagai patokan keberhasilan mengajar[6], sebagaimana tugas guru yaitu menciptakan suasana dan fasilitas yang sebaik-baiknya agar proses belajar dapat dilaksanakan dengan baik[7]. Seorang guru hendaknya dapat memahami setiap perilaku siswa karena itu akan lebih memudakan dalam proses mengajar, tetapi saat ini kebanyakan guru hanya memperhatikan materi pembelajaran yang cocok untuk diberikan kepada siswa bukan memikirkan bagaimana metode penyampaian yang tepat kepada siswa.

    Sebagaimana yang telah dikatakan oleh Dr. Ahmad Tafsir dalam bukunya 'Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam' yaitu, jika ingin menguasai pemikiran manusia, kuasailah sekolah. Sebab karena inilah yang menjadi bahaya apabila orang islam menyekolahkan anaknya ke sekolahan katolik, begitu juga dengan sebaliknya. Dari sinilah guru harus benar-benar memahami peranannya sebagai seorang pendidik bukan sekedar sebagai pengajar, dengan adanya pendidikan di sekolah akan dapat mempermudah dalam proses mencerdaskan anak bangsa, oleh karena itu untuk menjadi seorang guru haruslah cakap dan berkepribadian baik. Mengutip dari  Ahmadu Bello University di Nigeria yang menerapkan cara pendekatan supaya dapat mengatasi masalah-masalah yang akan dihadapinya. Pada tahun 1972 telah diperkenalkan pendidikan yang terdiri dari tiga  bagian, tahap pertama, meliputi persiapan profesi selama sepuluh minggu untuk mengikuti kuliah diperguruan tinggi. Tahap kedua, satu tahun penuh mengajar di sekolah dan selama itu para mahasiswa selalu mendapat pengawasan tapi mempunyai status dan kondisi sebagai guru biasa. Dan tahap ketiga, kursus sepuluh mingu di Universitas untuk memperoleh ijaza selama lima belas bulan setelah pendaftaran pertama[8].

       Guru yang berkompeten adala guru yang mahir dalam bidangnya masing-masing. Untuk saat ini, yang dibutuhkan bukanlah guru-guru yang memiliki sertifikat banyak atau seorang sarjana, tetapi alangkah baiknya jika seorang guru itu paham akan profesinya sebagai guru dan benar-benar tahu apa yang harus ia lakukan sebagai guru dalam mendidik siswa yang sedang berkembang[9], yang mana diperlikan tenaga ahli yang dapat mengerti dan memahami tingkah laku siswa tersebut. Orang tua disebut juga sebagai guru, bahkan orang tua itulah yang harus lebih profesional dalam mendidik, orang tua harus dapat menanamkan jiwa yang baik falam diri anak sejak pertama ia lahir hingga remaja. Seperti yang diungkapkan oleh Bijau, "Banyak ahli psikologi anak yang mengatakan bahwa tahun-tahun prasekolah, sekitar dua sampai lima tahun adalah salah satu tahapan yang penting"[10], ini menandakan, sebelum seorang anak dibawa ke bangku sekolah orang tua harus lebih dulu mendidiknya guna menjadikan anak tersebut berpendidikan yang lebih baik.

     B. Profesionalisme Guru

    Untuk meningkatkan mutu sekolah memerlukan sekurang-kurangnya dua syarat yang tidak boleh tidak dipenuhi, pertama, penguasaan teori pendidikan modern, yaitu teori yang islami dan sesuai dengan perkembangan zaman. Kedua, ketersediaan dana yang cukup[11]. Sebagai seorang guru yang haruslah menguasai teori pendidikan dalam mendidik anak. Tapi bukan hanya menguasainya saja melainkan juga dapat mengaplikasikan ke berbagai bentuk. Salah satu bentuk teori islami adalah profesionalisme seorang guru. Dalam islam pekerjaan harus dilakukan secara professional, dalam arti harus dilakukan secara benar, (Dr. Ahmad Tafsir.113).

    Secara umum profesi diartikan sebagai suatu pekerjaan yang memerlukan pendidikan lanjutan dalam science dan teknologi yang digunakan sebagai perangkat dasar untuk diimplementasikan dalam berbagai bentuk kegiatan yang bermanfaat, dalam aplikasinya menyangkut aspek-aspek yang lebih bersifat mental daripada yang bersifat manual work[12]. Sedangkan profesionalisme adalah paham yang mengajarkan bahwa setiap pekerjaan harus dilakukan oleh orang yang profesional. Orang yang profesional adalah orang yang memilliki profesi. Profesi itu sendiri ialah merupakan panggilan hidup dan keahlian seperti yang dikatakan oleh Waterink[13]. Guru yang profesional adalah guru yang sadar akan menjadi pendidik dan memiliki dasar utama yaitu, "Rouping" atau panggilan hati nurani.

    img-1541297559.jpgSuatu bidang disebut profesi apabila memiliki cirri-ciri yakni "dedikasi" dan "keahlian". Menurut Mukhtar Luthfi dari Universitas Riau (lihat mimbar,3,1984:44), seorang disebut memiliki profesi bila ia memenuhi kriteria sebagai berikut: 1) profesi harus mengandung keahlian, 2) profesi dipilih karena panggilan hidup dan dijalani sepenuh waktu, 3) profesi untuk masyarakat bukan untuk diri sendiri, 4) profesi memiliki teori-teori yang baku secara universal, 5) profesi harus mempunyai klien yang jelas, yaitu orang yang membutuhkan layanan. Dari kriteria-kriteria diatas  jelaslah bahwa profesionalisme seorang guru tidak dapat dianggap remeh dalam proses peningkatan mutu pendidikan.

    2.      KESIMPULAN

    Majunya suatu Negara dikarenakan majunya pendidikan yang ada didalamnya. Apabila pendidikan dalam suatu Negara tidak menunjukkan peningkatan maka Negara tersebut belum tentu dapat maju dari segala seginya. Untuk itu perlu adanya guru yang dapat mendidik masyarakat. Orang tua adalah sosok guru yang paling berpengaruh dalam perkembangan jiwa dan pikiran anak, oleh karena itu meraka dituntut untuk lebih ahli sehingga dapat menimbulkan proses pendidikan yang bermutu.

    Untuk itu, memilih guru yang profesional lebih penting dari pada guru yang memiliki gelar tapi tidak sanggup menerapkan profesionalitasnya. Untuk meningkatkan mutu pendidikan memerlukan penguasaan teori pendidikan yang modern serta sesuai dengan perkembangan yang terjadi. Penguasaan teori menjadi sangat penting karena adanya metode-metode pembelajaran yang tidak membosankan, dengan begitu anak didik akan menikmati proses belajarnya, tentu tidak lepas dari penerapan profesionalisme seorang guru. Banyaknya sekolahan yang tidak berkembang mutunya adalah ketidak efektifannya dalam penerapan profesi guru. Jadi untuk meningkatkan mutu sekolah yang terpenting adalah penerapan profesionalisme di sekolah tersebut.

     

    4. REFERENSI

    A, M, Sudirman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000, Cet.VII.

    Djohar, H, Ms, Prof, Dr, Pendidikan Strategic, Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta, 2003.

    Goble, Norman, M, Perubahan Peranan Guru, Jakarta: PT. Gunung Agung, 1983.

    Hurlock, Elizabeth, B, Psikologi Perkembangan, Jakarta: Erlangga, 1991, Edisi V.

    Nasution, Prof, Dr, MA, Belajar dan Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 1995.

    Noman. M, Goble, Perubahan Peranan Guru, Jakarta: PT. Gunung Agung, 1983.

    Tafsir, Ahmad, Dr, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007, Cet. VII.

    Tilaar, H. A. R., M, Sc, Ed, Prof, Dr, Paradigma Baru Pendidikan Nasional, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000, Cet. I.

     



    [1] Prof. Dr. H. Djohar, Ms, Pendidikan Strategic, Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta, 2003, Hal.160.

    [2] Ibid, Hal.164

    [3] Bangsa yang cerdas adalah bangsa yang survive didalam menghadapi berbagai kesulitan. Prof. Dr. H. A. R. Tilaar, M, Sc, Ed. Paradigma Baru Pendidikan Nasional, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000, Cet. I, Hal. 1

     

    [4] Guru juga biasanya memberikan penilaian suatu tindakan terpuji ila bila suatu pengetahuan itu isebarkan juga kepaa orang lain. Norman, M, Goble, Perubahan Peranan Guru, Jakarta: PT. Gunung Agung, 1983, hal.45

    [5] Ibid, hal.108.

    [6]

    Prof. Dr. S. Nasution, MA
    , Belajar dan Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara,1995, Hal. 36

     

    [8] Para calon harus mengikuti tiga komponen yang terpisah, yaitu: teori, praktek, mengajar dan studi riset. Noman. M, Goble, Perubahan Peranan Guru, Jakarta: PT. Gunung Agung, 1983, hal.164

    [9] Istilah perkembangan berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Seperti yang dikatakan oleh Van dan Daele "perkembangan berarti perubahan secara kualitatif". Ini berarti perkembangan bukan sekedar penambahan beberapa sentimeter pada tinggi badan seseorang atau peningkatan kemampuan seseorang melainkan suatu proses integrasi dari bentuk struktur dan fungsi yang kompleks. Elizabeth, B, Hurlock, Psikologi Perkembangan, Jakarta: Erlangga, 1991, Edisi V, Hal. 2

    [10]  Periode itu adalah periode dimana diletakkan dasar struktur perilaku yang kompleks yang dibentuk dalam kehidupan seorang anak. Ibid, hal.5-6

    [11] Dr. Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007, Cet. VII, Hal. 107.

    [12] Sudirman, A, M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, Cet.VII, 2000, Hal. 131.

    [13] Ibid, hal. 135.


    Karya Tulis : Awaluddin Faj, M.Pd.I

    Komentar

      Belum Ada Komentar

    Tambahkan Komentar

    Nama Lengkap*

    Email*

    Komentar Anda*

    Kode Verifikasi*

    Profil

    Rumah Edukasi dan Kreatifitas Indonesia (REKA) adalah Lembaga Pendidikan yang Menawarkan Jasa Konsultan Pendidikan Islam, Manajemen Sekolah, Strategi Promosi Sekolah, Pel

    Subscribe

    Kategori

    • Artikel Pendidikan
    • Artikel Tentang Pendidikan Pesantren
    • Artikel Tentang Motivasi
    • Artikel Tentang Guru
    • Berita Kegiatan Rumah Edukasi
    • Artikel Naskah Teater & Puisi
    • Konsultan Pendidikan Islam
    • konsultan pendidikan sekolah islam

    Artikel Populer

    7 Manfaat Kegiatan Ekstrakurikuler di Sekolah

    Senin, 11 November 2019

    Peran Ganda Guru

    Selasa, 21 Agustus 2018

    PESANTREN GONTOR DAN UJIAN NASIONAL

    Minggu, 04 November 2018

    Sharring Persiapan dan Sukses Masuk Gontor

    Kamis, 17 Mei 2018

    Relevansi Tujuan dan Fungsi Pendidikan Nasional

    Rabu, 03 Oktober 2018

    Video

    Lihat Semua Video +

    Event Terdekat

    Tidak Ada Event Terdekat

    Kontak

    Taman Melati Indah Blok D2 Kelurahan Duren Mekar Bojongsari
    087889983338
    087889983338
    rumahedukasidepok@gmail.com

    Testimonial

    Reka sangat menginspirasi anak-anak sekolah khususnya dibidang kesenian dan ektrakulikuler...

    - Adhien.bara2 -
    Tweets
    © 2018 Rumah Edukasi Depok. Oleh Webpraktis.com | sitemap