Blog Post
10
PERANAN KURIKULUM ISLAM DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR
- oleh Admin
- Kategori: Artikel Tentang Guru
RUMAHEDUKASIDEPOK.COM, DEPOK — Secara umum kurikulum diartikan
sebagai mata pelajaran yang diajarkan disekolah[1].
Ini adalah pengertian secara tradisional yang masih digunakan sampai saat ini,
karena kurikulum sebagai salah satu aspek penentu suksesnya proses belajar
mengajar maka perlu adanya penyesuaian kurikulum dengan ruang lingkup serta
keadaan yang dialami oleh masyarakat, maka dari itu islam telah banyak
mengenalkan tata cara penyampaian kurikulum dalam proses belajar mengajar. Sailor
dan Alexander merumuskan kurikulum sebagai "the total effort of the
school to going about desired out comes in school and out-of school situations".(saylor.1956,hal.3).
Definisi ini tidak hanya sekedar meliputi mata pelajaran, tetapi juga meliputi
segala usaha sekolah untuk mencapai tujuan yang diinginkan, bukan hanya dalam
ruang lingkup sekolah saja tetapi diluar sekolah juga perlu adanya pengaturan sistim belajar. Dengan
demikian makalah ini akan memaparkan sedikit tentang pendekatan-pendekatan
dalam proses belajar mengajar sebagai kurikulum islam yang berperan penting
dalam tercapainya tujuan belajar mengajar.
PEMBAHASAN
Dalam proses belajar mengajar diperlukan adanya pendekatan-pendekatan sebagai salah satu jenis kurikulum luar sekolah, untuk menjabarkan tentang pentingnya pendekatan terhadap objek yang diajar dalam arti lain disini adalah siswa, maka perlu kita rujuk buku Drs.Syaiful Bahri Djamarah dan Drs.Aswan Zain yang membahas secara khusus tetang strategi belajar mengajar.
Belajar mengajar memang harus
disertai dengan adanya kurikulum sebagai pengatur dalam meraih apa yang
diinginkan. Pada umumnya para orang tua ingin memiliki anak yang berdedikasi
tinggi, maka disinilah peranan para guru dibutuhkan tentunya yang mempunyai
jiwa ikhlas dalam bersikap dan berbuat, serta mau memahami anak didiknya dengan
segala konsekuensinya, sebab keberhasilan system belajar mengajar lebih banyak
ditentukan oleh guru dalam mengelola kelas. Dalam proses mengajar para guru juga
harus pandai menggunakan pendekatan secara arif dan bijaksana, seperti halnya dalam
memeperlakukan anak didik yang pandai dan yang kurang mampu memahami pelajaran,
sebab ini dapat mempengarui pikiran anak didik dalam proses belajar dan akan
mempengaruhi daya kerja anak tersebut. Islam sendiri mengajarkan tentang tata
cara memperlakukan anak didik yakni dengan cara yang mudah dimengerti oleh anak didik, maka diperlukan
sebuah kesabaran dan rasa welas kasih
yang tinggi. Begitu juga dengan cara
melakukan pendekatan-pendekatan untuk mempengaruhi mental si anak,
adapun macam-macam pendekatan adalah sebagai berikut:
1.Pendekatan Individu
Dalam lingkungan belajar mengajar atau yang disebut juga dengan kelas, pasti kita akan banyak mendapati perilaku-perilaku yang berbeda dari anak didik, mulai dari cara berpakaian, cara berbicara, bahkan cara menyampaikan pendapat pun pasti berbeda. dari sini para guru akan mendapat suatu wawasan dari anak didik tentang pentingnya strategi pengajaran yang harus diperhatikan adalah dengan adanya perbedaan dalam cara berfikir para anak didik. Dengan kata lain guru harus melakukan pendekatan individual dalam strategi belajar mengajarnya. Jika tidak maka strategi mastery learning (belajar tuntas) tidak akan menjadi kenyataan. Disinilah rasa sabar para guru diperlukan.
2.Pendekatan Edukatif
Semua
yang dilakukan para guru memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mendidik, bukan
karena motif-motif lain, seperti karena dendam, gengsi, ingin ditakuti, dan lain-lain.
Seperti halnya ketika guru memberi hukuman kepada siswa ketika ia tidak
mengerjakan tugas kemudian ia dipukul hingga cedera, ini merupakan sanksi yang
tidak bernilai pendidikan. Jadi cara menyikapi hal seperti itu adalah dengan
cara melakukan pendekatan edukatif yaitu pendekatan yang bernilai pendidikan, supaya
anak didik menghargai kita sebagai guru,
Sebagaimana yang disabdakan Rosululloh SAW:
"Barang siapa dari kalian yang mendapati suatu kemungkaran maka hendaklah ia merubahnya dengan tangannya, jika tidak bisa rubahlah dengan lisan, dan jika masih saja tidak bisa maka rubahlah dengan hatinya (do'a). maka begitulah lemahnya iman".
Memang
pendekatan individual harus didampingi dengan pendekatan edukatif, karena semua
jenis pendekatan yang dilakukan guru haruslah bersifat edukatif atau bersifat
mendidik. Pendekatan-pendekatan diatas sudah sesuai dengan prosedur-prosedur pendidikan tetapi semua hal yang bersifat
mendidik haruslah disertai dengan pendidikan agama, maka dari itu perlu adanya
pendekatan –pendekatan yang lain.
3.Pendekatan Keagamaan
Pendidikan dan pelajaran disekolah tidak hanya memberikan satu atau dua macam mata pelajaran.tetapi ada yang disebut dengan mata pelajaran umum dan mata pelajaran agama ketika guru menyampaikan materi umum hendaknya ia menyisipkan nilai agama didalamnya, tentu saja guru harus faham tentang ilmu agama yang sesuai dengan materi, sebagaimana dalam surat yaasin ayat 34 dan 36 adalah bukti nyata bahwa pelajaran biologi tidak dapat terpisahkan dari ilmu agama, begitu juga dengan ayat 37,38,39,dan 40 adalah pendekatan antara ilmu agama dengan ilmu fisika.
Dalam hal ini keagamaan yang dimaksud adalah agama islam, yang mana islam sendiri memiliki peranan penting dalam hal pendekatan khususnya dalam hal keagamaan. Sebagaimana yang diungkapkan oleh "Muhammad Fadhil Al-Jamili mengemukakan bahwa Al-Quran Al-Karim adalah kitab terbesar yang menjadi sumber filsafat pendidikan dan pengajaran bagi ummat islam"[2], dan ditambah lagi dengan al-hadits untuk melengkapinya, lebih khusus lagi yang menjadi inti dari pendidikan islam adalah tauhid yang sering disebut juga dengan (intra curiculer) atau kurikulum inti. Adapun tujuan dari pada pendekatan-pendekatan diatas menurut konsep islam yaitu untuk menjadikan "ummatan waahidah"[3].selain pendekatan-pendekatan diatas masih ada lagi yaitu:
1.pendekatan kelompok
2.pendekatan bervariasi
3.pendekatan pengalaman
4.pendekatan pembiasaan
5.pendekatan fungsional
6.pendekatan rasional
Nampaknya kurikulum-kurikulum yang dihasilkan oleh orang-orang terdahulu masih berguna sampai hari ini tapi sumber dari semua itu adalah dari ajaran-ajaran islam, karena islam juga mengajarkan tentang cara pendekatan-pendekatan dalam mendidik anak sehingga terbentuklah suatu system pendidikan yang sesuai dengan perkembangan zaman
KESIMPULAN
Begitulah islam yang telah menata seluruh aspek-aspek pendidikan didalam Al- Quran, meskipun kurikulum diindonesia sering berubah itu hanyalah politik para manusia-manusia yang tidak mau bertanggungjawab, padahal pada dasarnya itu semua adalah sama yaitu pendidikan hanya untuk menciptakan pendidikan yang bermutu tinggi dan berwawasan luas tentang ilmu umum dan illmu agama supaya tidak menjadi kambing hitam orang-orang yang berilmu. Yang terpenting dalam proses belajar mengajar adalah adanya pendekatan-pendekatan terhadap anak didik itu sendiri.
Karya Tulis : Mohammad Ismail, MA
Rep : Awaluddin Faj
Komentar
Belum Ada Komentar